BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar
belakang
Dalam halnya, shalat
secara bahasa adalah do’a, yang dapat diartikan juga saat melaksanakan shalat
merupakan bentuk ritual dalam rangka memohon (berdo’a) kepada Allah SWT. Sholat
juga merupakan tiang agama islam, yang apabila diibaratkan jikalau kita
memiliki rumah namun tidak ada tiang yang memperkuatnya, maka rumah itu akan
roboh dan kemudian hancur. Begitu pula dengan agama, apabila tidak ada tiang
yang memperkokohkannya, maka akan hancur pulalah agama islam.
Banyak kasus
saat ini banyak kaum muslim yang melalaikan shalat. Sudah merasa biasa
meninggalkan kewajiban shalat. Hal tersebut dapat dofaktori oleh beberapa hal,
diantaranya ketidak tahuan atau lupa akan ancaman bagi orang yang meninggalkan
shalat.
Dalam bab
pembahasan akan dibahas tentang rincian hadist yang membahas tentang kewajiban
kita melaksanakan sholat 5 waktu. Adapun berbagai penjelasan yang memperkuat
hadist tersebut. Penjelasan mengenai perintah Sholat yang diwahyukan Allah
kepada Nabi Muhammad saw : Rasulullah menerima wahyu hanya di dua tempat yaitu
di Mekah dan Madinah, makanya dikenal dengan Ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah,
dalam Al Qur’an tidak ditemukan Allah membuat keputusan yang berubah-ubah, hanya
ada beberapa ayat yang turunnya bertahap untuk menetapkan hukum atau aturan
hidup.
B. Rumusan
Masalah
Hadits
apa yang mewajibkan kita untuk melaksanakan sholat 5 waktu?
Hal
apa saja yang memperkuat Hadist tersebut?
Apakah
manfaat dari kita mengetahui hadist tentang kewajiban sholat 5 waktu?
Apakah
Hadist tersebut bertentangan dengan Al-Qur’an?
C. Tujuan
ü Untuk lebih memahami tentang kewajiban kita melaksanakan sholat 5
waktu.
ü Untuk lebih mengetahui tentang hadits yang berhubungan dengan
sholat 5 waktu.
ü Untuk mengetahui kebenaran hadist yang berhubungan dengan sholat 5
waktu
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teks Hadits
Hadist Pertama
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي فَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسَ
صَلَوَاتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدِي عَهْدًا أَنَّهُ مَنْ جَاءَ يُحَافِظُ عَلَيْهِنَّ
لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلاَ
عَهْدَ لَهُ عِنْدِي *
رواه أبو داود كتاب الصلاة
Bersabda
Rosululloh SAW, berfirman siapa Alloh Yang Maha Luhur: “Sesungguhnya mewajibkan
aku atas umatmu Muhammad 5 (waktu) sholat dan menjanjikan aku di sisiku dengan
janji, bahwasanya orang yang datang dengan menjaga atas 5 (waktu sholat) pada
waktunya, akan kumasukkan dia ke surga. Dan barang siapa yang tidak menjaga atas
5 sholat, maka tidak ada janji baginya di sisik
.”
Hadist Kedua
عَنْ
جَدِّهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا
الصَّبِيَّ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ
سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
* رواه أبو داود كتاب الصلاة
Dari
Jaddid, berkata dia: Bersabda Nabi SAW: “Perintahlah kalian pada anak kecil
dengan sholat ketika telah berumur 7 tahun. Dan ketika telah berumur 10 tahun
maka memukullah pada anak karena meninggalkan sholat”
A.
Teori
/ Penjelasan Tentang Hadis Di Atas
1 Hadist pertama
Hadist tersebut termasuk kedalam hadist Qudsi.
Karena terdapat perkataan-perkataan perintah dari Allah yang diucapkan kembali
oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam
hadist yang pertama jelas menerangkan tentang kewajiban sholat 5 waktu dengan
kalimat “Sesungguhnya mewajibkan aku atas umatmu Muhammad 5 (waktu)
sholat….”. selain itu juga Allah menjanjikan bagi siapa (siapa saja) yang
menjaga atau melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu tersebut dengan tanpa
melalaikannya, maka pada hari kiamat akan dijanjikan surga oleh Alloh. Dan
barang siapa yang tidak menjaga atau melalaikan sholat 5 waktu, Alloh tidak
bisa menjanjikan surga untuknya. Karena di akhirat nanti hanya ada dua tempat,
yaitu surga atau neraka, akan kemanakah orang yang tidak dijanjikan surga oleh
Alloh?
2. Hadist Kedua
Hadist tersebut
termasuk kedalam hadis Qauliyah (hadis yang disandarkan pada perkataan
Rasulullah SAW. Yang menjadi sanadnya adalah Jaddid yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud, as dan menjadi matan hadis yakni pada kalimat :
مُرُوا الصَّبِيَّ
بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ
فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا…"
Nabi
memerintahkan kepada umat muslim agar membiasakan anak mereka untuk mengerjakan
sholat 5 waktu ketika berumur 7 tahun. Dan jika setelah sampai umur 10 tahun
anak tersebut belum mau juga untuk mengerjakan sholat 5 waktu, maka orang tua
agar mengingatkan anak dengan cara memberi pukulan yang mendidik, bukan dengan
pukulan-pukulan keras yang malah membuat anak trauma.
Dari
hadits ini dapat kita lihat bagaimana wajibnya mengerjakan sholat 5 waktu.
Bahkan anak umur 10 tahun (yang biasanya belum baligh) sudah diperintahkan
untuk dipukul jika meninggalkan sholat.
C. Hikmah Dan Pelajaran
1. Hikmah
Allah memerintahkan Shalat 5 waktu. Selain dalam rangkan mendekatkan diri kepada Allah, shalat juga melatih kita untuk bersikap rendah diri, sabar, dan menahan diri dari hal-hal yang negatif (maksiat). Secara lahiriah juga shalat banyak dijelaskan oleh beberapa pakar kesehatan bahwa gerakan-gerakan shalat dapat mengobati beberapa penyakit apabila dilakukan dengan benar.
Rasul juga memerintahkan bertindak tegas pada anak usia 10 tahun untuk melaksanakan shalat, karena pada usia tersebut mulai tumbuh bibit berfikir dewasa dan membiasakan diri sejak kecil untuk menjaga shalat dan terbentuk akhlaq islam sejak kecil dalam dirinya.
Shalat selain merupakan amalan wajib juga merupakan amalan yang pertama kali dipertanggungjawabkan di yaumil hisab nanti.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dasar perintah
tentang sholat wajib 5 waktu sangat kuat. Setelah di perintahkan dalam Al-Quran
di tambah dengan perintah dan penjelasan dalam hadits. Hadist yang menjelaskan
tentang perintah sholat lima waktu ada dua, yaitu hadits qudsi dan hadits
qouliyah.
Selain suatu
kewajiban, sholat lima waktu dapat melatih diri
dan sarana untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Wajib hukumnya
mengingatkan seseorang untuk mengerjakan sholat lima waktu dan membiasakan mengerjakannya sejak umur
tujuh tahun.
5 komentar:
Bismillahirrahmanirrahim. Berikut ini satu kitab kecil 28 halaman yang bagus sekali isinya yaitu membahas secara global bagaimanakah syarat, rukun, dan kewajiban shalat menurut al-Qur’an dan as-Sunnah Rasulullah yang shahih. Kitab ini ditulis oleh Imam Muhammad at-Tamimi yang bermadzhab Hanbali tetapi diusahakan oleh beliau untuk mengikuti bagaimana shalatnya Rasulullah. Saya merekomendasikan kitab ini untuk dibaca semua muslim tua maupun muda yang ingin tahu lebih dalam mengenai shalat yang setiap hari dilakukan. Gratis.
http://bacasalaf.wordpress.com/2012/08/09/unduh-kitab-syarat-rukun-dan-kewajiban-shalat/
thankss gan
al hamdulillah terimakasih berbagi ilmunya....
al hamdulillah terimakasih berbagi ilmunya....
Alhamdulillah ilmunya
Posting Komentar