MODUL 2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI KIMIA
Ayi Ruhiyat (1210705025)
Smester/klas: 1/ IF-A
Tanggal Praktikum : 23 November 2010
Dosen : Iis Fatmawati M.si
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRISUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2010
I. REAKSI KIMIA
II. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui indikasi–indikasi terjadinya reaksi kimia atau perubahan kimia.
2. Dapat membedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal (reaktan) dengan hasil reaksi (produk)nya.
3. Untuk mengetahui reaksi larutan atau senyawa yang reaksi-reaksinya menghasilkan gas, larutan berwarna dan endapan.
4. Untuk mengamati atau berlangsungnya reaksi kimia dengan melihat perubahan-perubahanya.
III. TEORI
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas atau bisa juga reaksi kimaia di definisikan sebagi berikut, Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia.Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan.
Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.
Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna.
Dan terjadinya suatu perubahan suhu atau perubahan panas dapat di amati melalui pengkuran suhu suatu reaksi.dan perubahan warna dan juga terjadinya endapan dapat di amati secara langsung.dan gas yang terjadi sebagai indikasi terjadinya reaksi dapat di amati secara langsung dari gelembung gas yang timbul terutama dari media reaksi yang berupa larutan ataupun dari gas berwrna yang di hasilkan.
Reaksi kimia dibagi beberapa jenis diantaranya.
1. Pembakaran
2. Penggabungan
3. Penguraian
4. Pemindahan Tanggal
Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan kajian kesetimbangan kimia. Laju reaksi secara mendasar tergantung pada:
1. Konsentrasi reaktan, yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan pertumbukan atom per satuan waktu,
2. Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi, terutama reaktan padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju reaksi.
3. Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar molekul sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.
4. Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi yang lebih tinggi mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak energi untuk memulai reaksi daripada reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah.
5. Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini dikarenakan temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul, sehingga meningkatkan tumbukan antar molekul per satuan waktu.
6. Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah lintasan (mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun berubah selama reaksi, sehingga ia dapat digunakan kembali.
7. Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya ultraviolet, diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar reaksi dapat bermulai. Hal ini utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan radikal.
Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi.
1. Jenis – jenis reaksi kimia :
a. Pembakaran.
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
Contohnya : CO2, H2O dan SO2
C3 H8 (9) + 5O2(9)→3CO2 (9) + 4H2O (9)
2C6 H14 O4 (9) + 15O2→12Co2 (9) + 14H2O(9)
Atau Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran.
C10H8+ 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O
CH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
b. Penggabungan (sintetis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
2H2 (9) + O2 (9)→ 2H2O (9)
CO (9) + 2H2 (9)→ CH3OH (9)
c. Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-
zat yang lebih sederhana
2Ag2O(p)→4Ag(p) + O2(9)
d. Penggantian (Perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah
unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.
Cu(p) + 2Ag+(ag)→CU2+(ag) + 2 Ag (p)
e. Metatesis (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi
pertukaran antara dua reaksi.
AgNo3(ag)→NaCL(a g) →AgCL(p) + NaNO3(ag)
f. Isomerisasi, yang mana senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa perubahan pada kompoasisi atomnya
g. Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bersatu membentuk produk kompleks:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
h. Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa yang lebih kecil:
2 H2O → 2 H2 + O2
i. Penggantian tunggal atau substitusi, dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif:
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)
j. Metatesis atau Reaksi penggantian ganda, yang mana dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
k. Reaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:
a. Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
b. Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.
c. Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brønsted-Lowry.
l. Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. Contoh reaksi redoks adalah:
2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62-.
m. Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya pada keadaan oksidasinya.
2 Sn2+ → Sn + Sn4+
n. Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawa-senyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.
2. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisien masing-masing. Pada reaksi kimia, satu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat jenis baru. Zat–zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan), sedangkan zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). John Dalton mengemukakan bahwa, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antara kedua zat berubah. Perubahan yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus kimia zat yang terlibat dalam reaksi dinamakan persamaan reaksi. Misal, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Ciri Reaksi Kimia
1. Terbentuknya Endapan
2. Menghasilkan Gas
3. Perubahan Suhu
4. Faktor yang Mempengaruhi Reaksi
a. Ukuran Partikel
Tumbukan antar zat pereaksi dapat mengakibatkan reaksi kimia pada suatu zat. Semakin banyak terjadi tumbukan, semakin cepat reaksi berlangsung. Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan reaksi suatu zat.
b. Suhu
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi? Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat reaksi berlangsung. Jika suhu dinaikkan akan menyebabkan gerakan partikel-partikel pereaksi semakin cepat. Semakin cepat pergerakan partikel menyebabkan tumbukan antar zat pereaksi bertambah banyak, sehingga reaksi yang terjadi menjadi cepat.
Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan jumlah minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi penukargantian rangkap.
IV. DATA P ENGAMATAN
No | Reaksi Yang Menghasilkan Gas | Pengamatan Hasil |
1 | HCl + 1 Zn | Keluar gelembung-gelembung gas pada Zn |
No | Reaksi Yang Menghasilkan Larutan Berwarna | Pengamatan Hasil |
1 | CuSO4 (biru muda)+ NH4OH(bening) | Berubah menjadi warna biru tua |
No | Reaksi Yang Menghasilkan Endapan | Pengamatan hasil |
1 | NaCl (Putih) + AgNO3 (Bening) | Terbentuk endapan putih menggumpal |
2 | HgCl2 (bening) + KI (bening) | Terbentuk endapan orange |
V. PEMBAHASAN
Jadi setelah kita melakukan peraktikum tentang reaksi kimia,kita dapat mengetahui hasil dari reaksi reaksi yang di campurkan atau di larutkan.yang pertama kita melakukan peraktek tentang reaksi yang menghasilkan gas, dan senyawa yang di reaksikan adalah HCl + 1 Zn dan dari pengamatan yang kami lihat bahwa terjadi reaksi pada senyawa tersebut yaitu keluarnya gelembung-gelembung gas pada senyawa Zn.
Sedangkan pada percobaan yang kedua kita mereaksikan senyawa yang menghasilkan larutan berwarna, dan senyawa yang di reaksikannya adalah CuSO4 yang berwarna biru muda dengan senyawa NH4OH yang berwarna bening, dan setelah di campurkan dan setelah kita amati terjadi perubahan warna menjadi biru tua.
Sedangkan dalam percobaan yang ke tiga kita mereaksikan senyawa yang menghsilkan endapan, dan senyawanya NaCl yang berwarna putih dicampurkan dengan AgNO3 yang berwarna bening, dan setelah kita campurkan dan diamati terbentuk suatu endapan putih menggumpal. Dan kita mencampurkan lagi senyawa HgCl2 yang berwarna bening dengan senyawa KI yang berwarna bening,dan setelah di amati terbentuk endapan warna orange.
VI. KESIMPULAN
Jadi setelah kita melakukan percobaan tentang reaksi kimia,kita dapat mengetahui tatacara atau prosedur cara untuk mereaksikan suatu senyawa. Dan pada pereaksian suatu senyawa dapat di simpulkan bahwa suatu reaksi bisa diketahui dengan cirinya yaitu terbentuknya suatu endapan,dapat menghasilkan gas dan perubahan suhu.
VII. DAFTAR FUSTAKA
Buku kimia kelas X dan X1
http://kimiaanalisa.web.id
Buku Panduan Praktikum Kimia Dasar